Judul
|
:
|
Menciptakan
Kelas yang Kondusif
|
Isi
|
:
|
A. Menata
Lingkungan Kelas yang Kondusif
Agar proses
pembelajaran berlangsung dengan baik, guru harus menata tempat duduk dan
barang-barang yang ada didalam kelas sehingga dapat mendukung dan
memperlancar proses pembelajaran.[1]
Ada beberapa hal pokok yang dapat dilakukan dalam upaya mengembangkan dan
menciptakan iklim dan suasana kondusif untuk proses pembelajaran yaitu
pengaturan lingkungan fisik.
Lingkungan fisik
sangat berpengaruh penting terhadap hasil belajar. Lingkungan fisik yang
dimaksud antara lain:
1. Penataan
ruangan kelas
Dalam pengaturan
ruangan belajar, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Ukuran
dan bentuk kelas
b. Bentuk
serta ukuran bangku dan meja siswa
c. Jumlah
siswa didalam kelas
d. Jumlah
siswa dalam setiap kelompok
e. Jumlah
kelompok dalam kelas
f.
Komposisi siswa dalam
kelompok.[2]
Menurut Loisell,
prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas
adalah:
a. Keleluasaan
pandangan, yaitu penempatan dan penataan barang-barang didalam kelas tidak
mengganggu pandangan guru dan pandangan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Mudah
dicapai, yaitu penataan ruangan kelas haruslah memudahkan siswa dalam
mengambil barang-barang yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
c. Keluwesan,
yaitu barang-barang yang ada didalam kelas hendaknya mudah ditata,
dipindahkan dan disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
d. Kenyamanan,
yaitu berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara dan kepadatan kelas.
e. Keindahan,
yaitu tata letak yang rapi dan enak untuk dipandang.[3]
2. Pengaturan
tempat duduk
Dalam pengaturan
tempat duduk, hal yang harus diperhatikan adalah memungkinkan terjadinya
tatap muka. Dengan demikian, guru dapat mengontrol seluruh peserta didik.
Pengaturan tempat duduk dapat dilakukan dengan:
a. Berbaris
berbanjar
b. Tersedianya
ruangan yang sifatnya bebas di kelas disamping tempat duduk yang diatur.
c. Berbentuk
lingkaran.[4]
3. Pengaturan
anak didik
Kegiatan interaksi
edukatif dengan pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada aspek
perbedaan individual peserta didik. Postur tubuh anak didik yang tinnggi
sebaiknya ditempatkan dibelakang. Anak didik yang mengalami gangguan
penglihatan atau pendengaran, sebaiknya ditempatkan di barisan depan. Dengan
begitu, maka anak didik tersebut akan melihat dan mendengar pelajaran dengan
baik.
Disisi lain, guru
harus memperhatikan komposisi anak didik dalam pengelompokan. Anak didik yang
cerdas digabungkan dengan yang kurang cerdas dan anak didik yang pendiam,
digabungkan dengan anak didik yang suka berbicara.
4. Pengaturan
ventilasi dan cahaya
Ventilasi harus cukup
menjamin kesehatan peserta didik. Jendela harus cukup besar sehingga memungkinkan untuk masuknya cahaya
matahari. Udara yang sehat dengan ventilasi yang baik serta cahaya yang cukup
dengan jendela yang cukup luas akan memberikan kenyamanan dalam proses
pembelajaran.[5]
5. Pengaturan
penyimpanan barang-barang
Barang-barang
hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah diambil kalau diperlukan
dalam proses pembelajaran sperti buku pelajaran. Hendaknya ditempatkan
sedemikian rupa agar memudahkan peserta didik.
B. Mempersiapkan
Suasana Kelas yang Kondusif
Suasana kelas yang
kondusif berhubungan dengan sosial pribadi antara guru dan siswa serta antara
siswa dan siswa. Keberhasilan guru dalam mengelola kelas dipengaruhi oleh
karakteristik guru itu sendiri. Karakteristik yang harus dimiliki guru agar
terciptanya suasana kelas yang kondusif adalah:
1. Disukai
oleh siswanya.
2. Memiliki
persepsi yang realistik terahad diri dan siswanya.
3. Akrab
dengan siswa dalam batas hubungan sebagai seorang guru.
4. Bersikap
positif terhadap pertanyaan atau respon siswa.
5. Sabar,
teguh dan tegar.
Dalam mempersiapkan
suasana kelas yang kondusif, guru juga perlu mempersiapkan diri yang disebut
pra-kondisi, caranya:
1. Merumuskan
apa yang penting yang harus dimiliki oleh siswa.
2. Merancang
bantuan-bantuan yang dapat diberikan kepada siswa.
3. Merancang
waktu sesuai dengan topik.[6]
|
Analisa
|
:
|
Dalam belajar, saya pikir
lingkungan akan memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan
pencapaian tujuan pembelajaran. Sebagian siswa mungkin bisa belajar pada
kondisi pencahayaan yang kurang terang, akan tetapi, sebagian siswa yang
lainnya mungkin tidak akan bisa belajar dengan kondisi yang demikian.
Guru sebagai orang yang
sangat berperan dalam pengelolaan kelas, harus membuat persiapan sebelum
mengajar agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan mencapai tjuan
yang diinginkan. Oleh karena itu, guru perlu mengatur tata letak dan kondisi
fisik kelas agar kelas menjadi nyaman untuk dilaksanakannya proses
pembelajaran. Guru harus mengelola kelas senyaman mungkin agar proses
pembelajaran tidak terganggu oleh apapun.
Tidak hanya lingkungan
fisik yang harus ditata. Akan tetapi, peserta didik-pun perlu diatur dan
dikondisikan untuk menciptakan kenyamanan didalam kelas.
Pada intinya, seorang guru
harus bisa menciptakan kondisi kelas yang kondusif. Dengan demikian, setiap
proses pembelajaran yang dilaksanakan akan dapt berjalan efektif dan
effisien.
Akan tetapi, kelas yang
kondusif bukan hanya kelas yang diam dan mendengarkan penjelasan guru saja.
Bisa saja kelas yang ribut merupakan kelas yang kondusif.
Sebenarnya, kondusif atau
tidaknya suatu kelas, tegantung kepada isi kelas itu sendiri. Apa yang
diinginkan oleh masyarakat kelas dan hal tersebut memberikan efek positif
terhadap pembelajaran, maka kelas itu dapat dikatakan kondusif.
|
[2] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar
Mengajar, (Jakarta, Rineka Cipta: 2006) h. 204
[3] http://ahkmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/28
[4] Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta,
Rineka Cipta: 1995) h. 120
[5] Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Ibid, h. 121
[6] Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa,
(Jakarta, Rajawali: 1992) h. 27-28
0 komentar:
Posting Komentar